Royalti Penulis To Kill a Mockingbird



Penulis buku To Kill a Mockingbird, Harper Lee mengajukan gugatan terhadap pengelola museum di kota tempatnya tinggal, Monroeville, agar menghentikan penjualan suvenir yang mencantumkan namanya dan judul bukunya yang memenangkan penghargaan Pulitzer.

Gugatan itu diajukan pekan lalu di pengadilan federal kota Mobile dengan tuduhan bahwa Museum Sejarah County Monroes memperdagangkan kepopuleran Lee tanpa izin dan kompensasi. Gugatan disertai dengan tuntutan ganti rugi yang belum disebutkan jumlahnya.
Gugatan ini ditolak pengelola Museum.
''Tiap pernyataan yang tercantum dalam gugatan itu salah, tanpa dasar atau keduanya,'' kata pengacara yang mewakili kubu Museum, Matt Goforth, dalam sebuah surat elektronik Jumat (18/10).
Gugatan dilayangkan Lee setelah penulis terkenal ini mengajukan permintaan merek dagang untuk judul bukunya kalau ada yang menggunakannya pada produk pakaian. Kubu museum menolak permintaan ini, dengan alasan penjualan suvenirnya merupakan bagian vital dari kelangsungan operasinya. Keputusan hakim diperkirakan baru akan diumumkan setahun mendatang.
Sementara museum di Monroeville memberikan sejumlah penghargaan pada Lee dengan pajangan dan pertunjukan dengan lakon To Kill a Mockingbird tiap musim panas di salah satu bangunan kota kecil itu.
Museum memberikan royalti untuk lakon yang dimainkan ini dan memang hal ini tidak menjadi bagian dari gugatan.
Namun gugatan juga menandaskan bahwa museum mengantongi keuntungan dari penggunaan nama dan judul bukunya tanpa izin dengan menjual pakaian dan berbagai cendera mata. Situs web museum ini juga menggunakan judul bukunya tanpa kompensasi, seperti ditulis kantor berita Associated Press.

Wajar saja apabila sang penulis Harper Lee tidak terima apabila bukunya yang memenangkan pulitzer itu dipakai tanpa diberi royalti. Karena menurut saya pribadi, buku ini cukup mengispirasi dan faktanya di negara - negara yang menggunakan Inggris sebagai bahasa utamanya memakai buku ini sebagai buku yang harus dipelajari di sekolah dasar, dan para kritikus juga memasukkan buku ini sebagai "Buku yang wajib dibaca sebelum mati" 

Harper Lee saat ini dalam kondisi sakit dan terkena stroke, pihak museum sepertinya memanfaatkan hal ini dengan mengambil keuntungan dari kepopuleran Harper Lee dan bukunya. Namun ternyata sang penulis tidak segan - segan melaporkan pihak museum, namun yang amat disayangkan bahwa keputusan hakim baru bisa diketahui setahun mendatang. Buku "To Kill a Mockingbird" ini telah diadaptasi ke berbagai bahasa dan juga diadaptasi ke layar lebar dengan judul yang sama pada tahun 1962.


Komentar

Postingan Populer