Kerukunan Umat Beragama

JAKARTA - Kerukunan antar umat beragama di Indonesia dinilai sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Sebagai negara Muslim terbesar di Indonesia, Indonesia sangat menghargai masyarakat yang minoritas.

"Pada kerja sama pelaksaan MTQ tahun 2012 di Ambon. Ambon merupakan wilayah yang pernah berkonflik antara Kristen dan Islam. Namun gubernurnya yang sekarang beragama Kristen datang ke saya agar pelaksanaan MTQ digelar di Ambon," kata Menteri Agama Suryadharma Ali (SDA), saat memberikan keterangan pers kerukunan umat beragama di Gedung Kemenag Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/7/2013).
 
Ketua Umum Partai Persatuan pembangunan (PPP) ini, merasa kagum atas antusias masyarakat nasrani mensukseskan MTQ di Ambon kala itu.

"Disitu lah kita melihat betapa hebatnya kerja sama dalam pelaksanaan MTQ. Terutama umat Kristen dan tokoh gereja. Panitia dari umat Kristiani banyak. Paduan suara gereja jadi paduan suara yang ditampilkan pada pembukaan dan penutupan. Mars MTQ dinyanyikan paduan suara gereja. Lagu-lagu rohani Islam dinyanyikan paduan suara gereja,"bebernya.

Selain itu, kata SDA, pelaksanaan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) yang diselenggarakan di Sulawesi Tenggara yang mayoritas penduduknya 94 persen beragama Islam berjalan dengan lancar. "Pelaksanaan Pesparawi tersebut berlangsung tanpa gangguan. Bahkan 85 persen panitianya adalah Islam," imbuhnya.

Menurut SDA, setiap hari besar perayaan agama manapun di Indonesia, Presiden SBY selalu menghadirinya. "Tidak ada negara di belahan dunia manapun dimana hari besar setiap agama diperingati secara nasional dan dijadikan hari libur nasional dan turut dihadiri oleh presiden dan wakil presiden," tutupnya.


source : http://news.okezone.com/read/2013/07/09/337/834161/kerukunan-umat-beragama-di-indonesia-terbaik-di-dunia

Sebagai negara yang mayoritasnya adalah muslim, indonesia sangat menghargai semua umat beragamanya 


Kerukunan merupakan kebutuhan bersama yang tidak dapat dihindarkan di Tengah perbedaan. Perbedaan yang ada bukan merupakan penghalang untuk hidup rukun dan berdampingan dalam bingkai persaudaraan dan persatuan. Kesadaran akan kerukunan hidup umat beragama yang harus bersifat Dinamis, Humanis dan Demokratis, agar dapat ditransformasikan kepada masyarakat dikalangan bawah sehingga, kerukunan tersebut tidak hanya dapat dirasakan/dinikmati oleh kalangan-kalangan atas/orang kaya saja. Karena, Agama tidak bisa dengan dirinya sendiri dan dianggap dapat memecahkan semua masalah. Agama hanya salah satu faktor dari kehidupan manusia.


Mungkin faktor yang paling penting dan mendasar karena memberikan sebuah arti dan tujuan hidup. Tetapi sekarang kita mengetahui bahwa untuk mengerti lebih dalam tentang agama perlu segi-segi lainnya, termasuk ilmu pengetahuan dan juga filsafat. Yang paling mungkin adalah mendapatkan pengertian yang mendasar dari agama-agama. Jadi, keterbukaan satu agama terhadap agama lain sangat penting.


Kalau kita masih mempunyai pandangan yang fanatik, bahwa hanya agama kita sendiri saja yang paling benar, maka itu menjadi penghalang yang paling berat dalam usaha memberikan sesuatu pandangan yang optimis. Namun ketika kontak-kontak antaragama sering kali terjadi sejak tahun 1950-an, maka muncul paradigma dan arah baru dalam pemikiran keagamaan. Orang tidak lagi bersikap negatif dan apriori terhadap agama lain. Bahkan mulai muncul pengakuan positif atas kebenaran agama lain yang pada gilirannya mendorong terjadinya saling pengertian.


Di masa lampau, kita berusaha menutup diri dari tradisi agama lain dan menganggap agama selain agama kita sebagai lawan yang sesat serta penuh kecurigaan terhadap berbagai aktivitas agama lain, maka sekarang kita lebih mengedepankan sikap keterbukaan dan saling menghargai satu sama lain.

http://www.tugasku4u.com/2013/02/makalah-kerukunan-antar-umat-beragama.html

Komentar

Postingan Populer