Tugas ke-1 (Teori Organisasi Umum 1) part 1
1. Pengertian Organisasi
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai
organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi
pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul,
bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin
dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode,
lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara
efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut
para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
·
Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang
melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
·
James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama .
·
Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu
sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
·
Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity)
sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif
dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh
beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan
perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.Organisasi
yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh
masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan
sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga
menekan angka pengangguran
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai
suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti
keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi
perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka
menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif
teratur
2.
Manajemen dan Organisasi
Pengertian
Manajemen
Semua bentuk organisasi dimana orang-orang bekerja
bersama mencapai tujuan yang telah ditetapkan, membutuhkan manajemen. Manajemen
diperlukan organisasi agar usaha pencapaian tujuan menjadi lebih mudah.
Secara
spesifik ada tiga alasan utama dibutuhkannya manajemen dalam organisasi, yaitu:
1.Mencapai
tujuan, manajemen mempermudah pencapaian tujuan organisasi dan pribadi.
2.Menjaga
keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, manajemen menyeimbangkan tujuan-tujuan dan
kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan di antara pihak-pihak yang
berkepentingan dalam organisasi (stakeholders) seperti pemilik, karyawan,
konsumen, pemasok dan lain-lain.
3.Mencapai
efisiensi dan efektifitas, efisiensi dan efektifitas merupakan ukuran prestasi
organisasi.
Menurut Peter Drucker efisiensi adalah melakukan pekerjaan
dengan benar (doing thing right) dan efektifitas adalah melakukan pekerjaan
yang benar (doing the right thing).
Efisiensi merupakan kemampuan untuk melakukan pekerjaan
dengan benar, berkaitan dengan biaya-biaya yang ditimbulkan dalam melakukan
aktivitas. Mengukur biaya dari sumber daya yang diperlukan dalam rangka
mencapai suatu tujuan. Sedangkan efektivitas merupakan kemampuan memilih alat
yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, berkaitan dengan
melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan dan merupakan ukuran tentang
pencapaian suatu tugas atau tujuan. Sejauh mana tugas atau tujuan telah
dicapai.
Yang dimaksud dengan Efisiensi adalah menyelesaikan
pekerjaan dengan usaha, biaya, atau pemborosan yang minimum. Jadi efisiensi
adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan benar. Sedangkan Efektivitas
adalah penyelesaian tugas-tugas yang membantu pencapaian sasaran organisasi
atau bisa juga dikatakan efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang
tepat/melakukan pekerjaan yang benar.
Sebagai ilustrasi kita ambil contoh misalnya belakangan
ini banyak manajer gagal memantau salah satu hasil usaha yang sangat penting,
yaitu efisiensi. Sebagai contoh Kantor Pos Pusat di Jakarta untuk mencari paket
kiriman yang hilang dari Jakarta ke Surabaya melakukan 5 panggilan telpon dari
divisi yang terpisah ke kantor pos Surabaya. Hal ini jelas kurang efisien.
Jalan keluar yang terbaik adalah divisi pengiriman paket menelpon langsung
siapa kurir yang bertugas mengirimkan paket tersebut ke Surabaya. Akan tetapi
efisiensi saja tidaklah cukup untuk memastikan keberhasilan. Oleh karena itu,
selain peduli dengan efisiensi, para manajer juga harus berusaha untuk mencapai
hasil yang efektif. Selama bertahun-tahun perusahaan Chrysler Motor mengalami
penurunan penjualan, pangsa pasar dan keuntungannya, walaupun mobil-mobil yang
dibuatnya sudah sangat efisien. Kemudian perusahaan tersebut melakukan inovasi
baru dengan memproduksi mobil rancangan pemenang lomba yang telah dirancang
ulang, sehingga menarik minat pembeli. Setelah itu Chrysler Motor mulai
memperoleh kembali pangsa pasar dan keuntungannya. Ini menunjukkan bahwa
Chrysler Motor berusaha untuk efektivitas, yaitu menyelesaikan tugas-tugas yang
dapat menolong pencapaian sasaran organisasi.
Kerja merupakan kegiatan yang menghasilkan nilai bagi
orang lain maupun diri sendiri. Bekerja dengan baik sehingga mampu memberikan
kesejahteraan bagi masyarakat dan diri sendiri mengarahkan organisasi terhadap
kebutuhan manajemen.
Apakah Manajemen itu ?
Begitu luasnya pengertian manajemen sehingga tidak ada
definisi yang secara konsisten digunakan oleh semua orang. Dalam hal ini dua
definisi manajemen dikemukan sebagi berikut :
1.Mary Parker Follet, manajemen merupakan seni (art)
dalam meyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
2.James AF Stoner, manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
3.Luther Gullick, manajemen suatu ilmu (science).
4.James H. Donnelly Jr.; James L. Gibson; dan Jhon M.
Ivancevich, manajemen adalah proses dari seseorang atau beberapa individu untuk
mengkoordinasi kegiatan-kegiatan dari orang lain untuk memperoleh hasil yang
tidak dapat dilakukan seorang individu saja.
5.Karthryn M. Bartol dan David C. Marten, manajemen
adalah proses untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan melakukan
kegiatan-kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan (planning),
mengorganisasi (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan
(controlling).
6.Chuck Williams (2001), manajemen adalah menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain. Jadi seorang manajer bukanlah mengerjakan semua
pekerjaan sendiri. Dia bekerja melalui orang-orang yang memiliki
kemampuan-kemampuan teknis di lapangan, tanpa mengerjakan teknisnya (walaupun
bukan berarti seorang manajer tidak memiliki kemampuan teknis).
7.Murti Sumarni-John Soeprihanto (1995), manajemen merupakan
suatu proses yang terdiri atas kegiatan-kegiatan mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran melalui pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber daya yang lain. Pemanfaatan sumber daya-sumber daya lain
dalam perusahaan meliputi sumber daya bahan baku produksi, sumber keuangan,
mesin-mesin, dan cara yang digunakan dalam pemanfaatan yang efisien dan
efektif.
Berdasarkan uraian tersebut manajemen dapat diartikan
sebagai bekerja dengan orang-orang dengan memanfaatkan sumber daya-sumber daya
organisasi untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan
melalui pelaksanaan atau proses fungsi-fungsi POLC (Planning,
OrganizingLeading, Controlling).
Apakah Manajer itu ?
Manajer adalah orang yang bertanggung jawab atas hasil
kerja orang-orang yang ada di dalam organisasi. Manajer sebagai perencana,
pengorganisasi, pemimpin dan pengendali pelaksanaan aktivitas sehari-hari
organisasi.
Stoner
menyatakan bahwa manajer adalah :
1. Manajer bekerja dengan dan melalui orang
lain.
2. Manajer bertanggungjawab dan
mempertanggungjawabkan.
3. Manajer menyelaraskan tujuan yang saling
bertentangan dan menentukan prioritas.
4. Manajer harus berpikir secara analitis dan
konseptual.
5. Manajer adalah mediator.
6. Manajer adalah politikus.
7. Manajer adalah diplomat.
8. Manajer adalah symbol.
9. Manajer harus mampu mengambil keputusan
yang sulit.
“Seorang
manajer yang efektif adalah seorang manajer yang mampu membuat suatu pekerjaan
terselesaikan dan menjaga tingkat kepuasan yang tinggi di tempat kerja.”
Pengamatan menunjukkan bahwa manajer yang melaksanakan
fungsi manajemen dengan baik adalah seorang manajer yang lebih berhasil. Makin
banyak waktu yang digunakan oleh seorang manajer untuk merencana, semakin besar
keuntungan yang diperoleh perusahaan mereka, karena fungsi perencanaan memegang
peranan penting dalam keseluruhan fungsi manajemen.
Tingkatan dan Tipe-tipe Manajer
Jenis
manajer dalam organisasi dapat diklasifikasikan berdasarkan dua bentuk, yang
pertama Manajer berdasarkan tingkatan manajemen dalam organisasi dan kedua
berdasarkan lingkup kegiatan organisasi yang berada di bawah tanggungjawabnya.
Berdasarkan tingkatan manajemen organisasi, manajer terdiri dari manajer puncak
(top manager), manajer menengah (middle manager), manajer bawah (lower manager
atau first-line manager), dan pemimpin kelompok (group leader).
Top manager efektif adalah seorang pemikir strategis yang
berorientasi ke depan yang membuat banyak keputusan dalam kondisi yang tidak
pasti dan penuh persaingan. Manajer puncak ( chief executive officer, chief
operational officer, direktur utama, presiden direktur, vice-president,
president) terdiri dari kelompok yang relatif kecil , bertanggungjawab atas
keseluruhan manajemen organisasi. Menetapkan kebijakan operasional dan
membimbing proses interaksi dengan lingkungan organisasi. Top manager
bertanggung jawab untuk menciptakan kondisi penting untuk perubahan, membantu
karyawan untuk bertanggung jawab kepada perusahaan, bertanggung jawab untuk
menciptakan budaya posistif organisasi melalui bahasa dan tindakan dan
bertanggung jawab mengamati lingkungan usahanya.
Middle manager efektif adalah seorang yang mampu
mengembangkan dan menerapkan rencana kerja yang sesuai dengan tujuan dari
tingkatan yang lebih tinggi, berorientasi pada kelompok dan bekerja sama serta
mengkoordinasi kegiatan antar unit dalam organisasi serta mampu menerapkan
perubahan atau strategi yang diciptakan oleh manajer puncak. Manajer menengah
(kepala, manajer divisi, manajer cabang, manajer pabrik, dekan).
First-Line Manager efektif adalah seseorang yang mampu
mengelola kinerja satu unit kerja yang dapat menyelesaikan tugas dan
tanggungjawab jangka pendek yang sesuai dengan rencana middle dan top manager.
Manajer lini pertama (supervisor atau pemimpin kelompok).
Pemimpin Kelompok adalah jenis pekerjaan manajemen yang
relatif baru yang dikembangkan semenjak perusahaan beralih kepada kelompok yang
mandiri. Pemimpin kelompok mengarahkan pekerjaan perorangan dan membantu
aktivitas kelompok ke arah pencapaian sasaran. Pemimpin kelompok juga membantu
kinerja kelompok, mengelola hubungan luar dan hubungan dalam kelompok.
Berdasarkan
lingkup kegiatan organisasi yang berada di bawah tanggung jawabnya, manajer
terdiri dari manajer fungsional dan manajer umum.
Manajer fungsional yaitu manajer yang bertanggung jawab
atas satu bidang kegiatan tertentu seperti keuangan, pemasaran, produksi,
personalia, akuntansi atau penjualan.
Manajer umum membawahi semua kegiatan suatu unit seperti
sebuah cabang, perusahaan terpisah atau bagian operasional terpisah yang
memiliki bagian produksi, pemasaran,dan keuangan sendiri.
Fungsi Manajemen
Empat fungsi manajemen sebagai tugas utama yang harus
dilaksanakan seorang manajer dalam mengelola organisasi untuk mencapai tujuan
atau yang dikenal sebagai proses manajemen adalah sebagai berikut :
·
Perencanaan (planning).
Proses
untuk menentukan tujuan yang akan dicapai serta langkah-langkah yang harus
diambil untuk mencapainya, meliputi penetapan sasaran, merumuskan tujuan,
menetapkan strategi, membuat strategi, dan mengembang-kan subrencana untuk
mengkoordinasikan kegiatan.
·
Pengorganisasian (organizing).
Proses
pemberian tugas, pengalokasian sumber daya serta pengaturan kegiatan secara
terkoordinir kepada setiap individu dan kelompok untuk menerapkan rencana yang
telah dibuat., meliputi penetapan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang akan
melaksanakan tugas dan pekerjaan, serta siapa yang akan bekerja untuk siapa.
·
Memimpin (leading)
Proses
menumbuhkan semangat pada karyawan agar bekerja dengan baik dan membimbing
mereka untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai rencana dalam rangka mencapai
tujuan, memberi inspirasi dan motivasi kepada karyawan untuk berusaha keras
mencapai sasaran organisasi.
·
Pengendalian (controlling).
Proses
mengukur kinerja, membandingkan antara hasil sesungguhnya dengan rencana yang
telah dibuat serta mengambil tindakan koreksi yan diperlukan.
Belakangan ini para manajer mengubah cara mereka
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Perubahan ini diwujudkan dalam perbedaan
antara manajemen “lama” dan manajemen “baru”. Manajer gaya lama menganggap diri
mereka sebagai boss, sedangkan manajer gaya baru menganggap diri mereka sebagai
sponsor, pemimpin kelompok atau konsultan internal. Beberapa perbedaan lainnya
adalah manajer gaya lama mengambil keputusannya sendiri, dan manajer gaya baru
mendengarkan masukan dari orang lain dalam pengambilan keputusan. Akibatnya
manajer gaya lama bekerja lebih lama sedangkan manajer gaya baru bekerja lebih
mengutamakan hasil.
Perubahan-perubahan
dalam manajemen tersebut tidak membuat fungsi manajemen klasik menjadi kuno,
sehingga fungsi manajemen gabungan antara manajemen gaya baru dan gaya lama
adalah sebagai berikut:
· Membuat sesuatu terjadi (making things
happen)
· Menghadapi persaingan (meeting the
competition)
· Mengorganisir orang, proyek, dan
proses (organizing people, project, & process)
· Memimpin (leading)
Fungsi-fungsi tersebut tidak menggantikan fungsi yang
lama, tetapi dibangun di atasnya. Pertama, ‘membuat sesuatu terjadi’ merupakan
gabungan dari fungsi merencanakan (planning) dan mengendalikan (controlling).
Untuk ‘membuat sesuatu terjadi’, kita harus merencanakan bagaimana mencapai
sasaran yang kita inginkan, mengelola informasi, dan mengendalikan kinerja
serta melakukan tindakan koreksi jika terjadi penyimpangan. Kedua, ‘menghadapi
persaingan’ mencerminkan pentingnya adaptasi dan pembaharuan agar tetap
bersaing di tengah pasar global yang terus berkembang seperti saat ini. Ketiga,
tanpa mempertimbangkan dalam ‘mengorganisir orang, proyek, dan proses’ maka
perubahan yang berskala besar tidak akan berhasil (tidak dapat membuat sesuatu
terjadi). Terakhir, ‘memimpin’ dengan memperhatikan kesejahteraan karyawannya,
merayakan keberhasilan sebuah kontrak baru bersama karyawan, dan sangat
memperhatikan keinginan dan aspirasi karyawan merupakan suatu gaya memimpin
yang menyenangkan hati karyawan. Pada akhirnya karyawan termotivasi dan membuat
suatu produktivitas yang tinggi sebagai bukti kesetiaan dan dukungannya.
Peranan Manajer Dalam Organisasi
Dalam
melaksanakan tugas sehari-hari seorang manajer memegang beberapa peranan untuk
mencapai tujuan organisasi. Tiga peranan utama manajer menyangkut sebagai
berikut :
1).
Peran interpersonal, yaitu peranan seorang manajer dalam berinteraksi dengan
berbagai pihak yang akan membantu berhasilnya pelaksanaan tugas, baik pihak
dalam perusahaan maupun pihak luar perusahaan.
a. Peranan figure bapak (Figurehead)
Simbol
pemimpin perusahaan; diperlukan untuk menjalankan sejumlah kewajiban rutin yang
bersifat legal dan social, contoh : memberi ucapan selamat datang kepada para
pengunjung, penandatanganan surat resmi,dst.
b. Peranan Pimpinan (Leader)
Bertanggung
jawab untuk memotivasi dan mengaktifkan bawahan; mengisi posisi kosong
(staffing), melatih, dan tugas-tugas terkait, contoh : melakukan hampir seluruh
kegiatan yang melibatkan bawahan.
c. Peranan Penghubung (Liaison)
Memelihara
suatu jaringan kontak luar yang mendukung dan juga penghubung pihak dalam,
contoh : membalas surat-surat, melakukan kerja dewan urusan luar, yang
melibatkan puhak-pihak luar.
2) Peran
informasional, yaitu peranan seorang manajer dalam pemberian, penerimaan dan
penganalisaan informasi, menyangkut pengawas, penyebar informasi dan juru
bicara.
a. Memantau (Monitor)
Manajer
selalu aktif mencari informasi yang dapat bermanfaat untuk organisasi, contoh
membaca terbitan-terbitan periodik dan laporan-laporan, memelihara kontak
pribadi.
b. Penyebar (Disseminator)
Manajer
mendistribusikan informasi yang diperolehnya kepada pihak lain, khususnya
kepada bawahannya agar bawahan mampu mengerjakan tugasnya dengan baik, contoh :
Mengadakan pertemuan-pertemuan untuk maksud informasi; menelpon untuk
meneruskan informasi.
c. Jurubicara (Spokesman)
Manajer
sebagai wakil organisasi dalam menyampaikan informasi ke pihak luar, contoh :
menyelenggarakan rapat dewan, memberikan informasi ke media.
3).
Peran pengambil keputusan, yaitu peranan seorang manajer dalam memanfaatkan
informasi untuk membuat keputusan dalam memecahkan masalah atau melihat
kesempatan yang ada.
a. Kewirausahaan (Entrepreunership)
Manajer
mengambil keputusan-keputusan penting seperti peluncuran produk baru,
penggabungan usaha dll, contoh : rapat strategis dan tinjauan ulang yang
melibatkan prakarsa atau rancangan proyek perbaikan.
b. Pengendali gangguan (Disturbance Handler)
Manajer
diharapkan bisa menyelesaikan gangguan-gangguan yang mungkin muncul, contoh :
mengorganisasikan strategi dan sesi kaji-ulang yang melibatkan gangguan dan
kritis.
c. Pengalokasi sumberdaya (Resource Allocator)
Manajer
harus mengalokasikan sumberdaya yang terbatas agar tujuan organisasi dapat
dicapai dengan efisien, contoh : penjadwalan, permintaan otoritas,
menyelenggarakan kegiatan apapun yang melibatkan anggaran dan program kerja
bawahan.
d. Perunding (Negotiator)
Manajer
melakukan negosiasi dengan pihak-pihak yang berkaitan, contoh : berperan serta
dalam perundingan kontrak serikat pekerja.
Keterampilan Manajerial
Keterampilan atau skill merupakan kemampuan untuk
menterjemahkan pengetahuan ke dalam praktek sehingga tercapai hasil kerja yang
diinginkan. Berbagai fungsi dan kegiatan manajerial yang diperlukan dalam
mengelola organisasi membutuhkan banyak keterampilan. Keterampilan yang paling
penting adalah keterampilan yang memungkinkan manajer bisa membantu orang lain
menjadi lebih produktif di tempat kerja. Robert L. Katz menggolongkan
keterampilan manajer menjadi tiga kategori sebagai berikut :
1).
Keterampilan Kemanusiaan (Human Skill)
Keterampilan kemanusiaan atau yang lebih terkenal dengan
keterampilan berkomunikasi antar manusia (interpersonal skills) adalah
keterampilan yang seringkali diabaikan oleh para manajer, terutama bagi para
manajer yang baru naik jenjangnya dalam organisasi. Keterampilan kemanusiaan
ini sangat diperlukan untuk menjaga hubungan baik dengan atasan langsung maupun
dengan bawahan. Dengan komunikasi yang persuasive akan membuat bawahan merasa
dihargai dan mereka akan bekerja lebih baik dan bersikap lebih terbuka kepada
atasannya. Keterampilan berkomunikasi ini diperlukan baik pada tingkatan
manajemen atas, menengah, maupun bawah.
2).
Keterampilan Teknis (Technical Skills)
Keterampilan ini merupakan bekal bagi para manajer pada
tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk
menjalankan suatu pekerjaan tertentu misalnya memperbaiki mesin, membuat kursi,
membuat jadwal kerja dan keterampilan teknis lainnya.
3).
Keterampilan Konseptual (Conceptual Skill)
Kemampuan untuk merinci permasalahan menjadi beberapa
bagian yang lebih spesifik sehingga dapat dilihat kaitan antara masing-masing
bagian tersebut, serta mengetahui dampak dari setiap permasalahan bagi orang
lain.
Sebagai tambahan, keterampilan yang harus pula dimiliki
oleh para manajer adalah sebagai berikut :
4)
Keterampilan Motivasi (Motivation Skill)
Kemampuan untuk memberikan dorongan kepada orang lain,
agar mereka dapat melakukan sesuatu sesuai dengan yang diperintahkan tanpa
mereka rasakan secara langsung, karena telah diberikan suatu motivasi atau
dorongan berupa rangsangan-rangsangan untuk menggairahkan dan menyemangati
melakukan pekerjaan.
5. Keterampilan Teknologi Informasi
Keterampilan yang dalam hal ini penguasaan mengolah
informasi melalui teknologi seperti keterampilan mengoperasikan komputer.
Kecakapan manajerial adalah suatu keterampilan atau
karakteristik personal yang membantu tercapainya kinerja yang tinggi dalam
tugas manajemen. Beberapa kompetensi personal yang diperlukan bagi keberhasilan
manajerial sebagai berikut :
1. Leadership, kemampuan dalam mempengaruhi
orang lain agar melaksanakan suatu tugas.
2. Self
objectivity, kemampuan untuk menilai diri sendiri secara realistis.
3. Analiytic thinking, kemampuan untuk
menginterpretasikan dan menyampaikan segala macam bentuk informasi.
4. Behavioral flexibility, menyesuaikan
perilaku dalam mencapai tujuan.
5. Oral Communication, kemampuan
mengemukakan pendapat secara jelas dalam berbicara.
6. Written Communication, kemampuan
mengungkapkan pendapat dengan baik secara tertulis.
7. Personal Impact, menumbuhkan kesan baik
dan kepercayaan bagi orang.
8. Resistances to stress, kemampuan untuk
dapat bekerja dalam keadaan tertekan.
9. Tolerance for uncertainty, kemampuan
untuk bekerja dalam situasi yang tidak menentu.
https://sites.google.com/site/manajemendanorganisasi/
Komentar
Posting Komentar