Tugas ke-1 (Teori Organisasi Umum 1) part 2
3.
Manajemen dan Tata Kerja
Tata kerja atau metode adalah
satu cara bagaimana agar sumber – sumber dan waktu yang tersedia dan amat
diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen
dapat dilaksanakan dengan tepat pula. Dengan tata kerja yang tepat mengandung
arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan
praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan
untuk :
·
Menghindari terjadinya pemborosan di dalam
penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia
·
Menghindari kemacetan-kemacetan dan
kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
·
Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan
koordinasi yang tepat. Jadi hubungan antara manajemen dan tata kerja dapat
dilukiskan seperti dibawah ini :
Manajemen : Menjelaskan perlunya
ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai
faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya
tujuan.
Tata Kerja : Menjelaskan
bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber
dan waktu yang tersedia.
Hubungan Timbal Balik Antara
Organisasi dan Metode (Tata Kerja) Dengan adanya metode atau tata kerja dalam
organisasi sehingga pada proses kegiatan dapat menyusun perencanaan kerja,
dengan lebih terkoordinir dalam membentuk sekelompok manusia yang melakukan
kerjasama dengan memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya dan tepat
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga hubungan timbale baliknya
juga sangat baik. Penggambaran diatas telah jelas memberikan keterangan bahwa
Organisasi, Manajemen, dan Tata Kerja ( Metode ), bila semuanya terurut dan
dilaksanakan dengan benar, maka secara otomatis suatu tujuan Organisasi pun
akan tercapai
Hubungan Timbal balik antara Manajemen, Organisasi dan tata
kerja
a. Manajemen dan
Organisasi
Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui
kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung pengertian adanya hubungan
timbale balik antara kegiatan dan kerjasama disatu pihak dengan tujuan di pihak
lain.
Untuk dapat mencapai tujuan terasebut maka perlu dibentuk
suatu organisasi yang pada pokoknya secara fungssional dapat diartikan sebagai
sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerjasama yang efisien untuk
mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah
sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen
maka harus ada organisasi, demikian eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan
antara manajemen dan organisasi.
b. Manajemen dan
Tata Kerja
Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana (how) agar
sumber – sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan
dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat
pula.
Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses
kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping
itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
a) Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan
sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
b) Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam
proses pencapaian tujuan.
c) Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi
yang tepat.
Jadi hubungan antara manajemen dan tat kerja dapat
dilukiskan seperti dibawah ini :
Manajemen : Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan
pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai factor-faktor yang diperlukan
untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.
Tata Kerja : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus
dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
4.
Manajemen, Organisasi, dan Tata Kerja
Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga
hal tersebut adalah sebagai berikut :
· Manajemen :
Proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia.
· Organisasi :
Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerja sama.
· Tata kerja :
Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan
sehingga tujuan tercapai secara efisien.
Dari konsep tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen,
organisasi maupun tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan.
Fungsi Satuan Organisasi dan Metode
Organisasi adalah sekumpulan orang atau badan yang mempunyai
tujuan yang sama. Pandangan umum organisasi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Sebagai wadah : tempat dimana kegiatan manajemen
dijalankan.
b. Sebagai proses : memperhatikan interaksi/kerja sama antar
orang-orang yang menjadi anggota
organisasi
tersebut :
1. hub. formal =
hubungan yang ditetapkan secara resmi oleh top manajemen.
2. hub. informal
= mempunyai 3 peranan :
1) sarana
komunikasi.
2)
mengatur jalannya kerja
3)
kebebasan bertindak oleh anggota organisasi tersebut.
c. Sebagai sistem :
1. sistem sosial (antar sesama manusia).
2. sistem fungsional (antar fungsi-fungsi yang dikaitkan
secara tertentu dan integral untuk
tercapainya suatu
tujuan).
3. sistem komunikasi (sistem tata saluran/arus informasi
dalam organisasi).
5.
Ciri-ciri Organisasi
Secara sederhana, organisasi
adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang
diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi bisa disebut
juga sebagai wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama
Adapun ciri-ciri dari organisasi adalah :
- Adanya komponen ( atasan dan bawahan)
- Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari
sekelompok orang
- Adanya tujuan
- Adanya sasaran
- Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus
ditaati
- Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·
Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial
yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan,
ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang
menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida,
artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta
wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada
umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial
antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal
dengan gejala “birokrasi”.
Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa
eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam
organisasi itu.
Ada juga yang menyatakan bahwa
organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan
keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah:
·
Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi)
jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan
pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama.
Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan
yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi
anggotanya.
·
Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan
cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang
jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan
pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain
sebagainya.
·
Keanggotaan formal, status dan peran. Pada
setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan
batasan yang telah disepakati bersama.
·
Jadi, dari beberapa ciri organisasi yang telah
dikemukakan kita akan mudah membedakan yang mana dapat dikatakan organisasi dan
yang mana tidak dapat dikatakan sebagai sebuah organisasi.
6.
Unsur-Unsur Organisasi
Unsur
– Unsur Organisasi :
1. Manusia (Man).
2. Kerjasama.
3. Tujuan Bersama.
4. Peralatan (Equipment).
5. Lingkungan.
6. Kekayaan alam.
7. Kerangka/Konstruksi mental
2. Kerjasama.
3. Tujuan Bersama.
4. Peralatan (Equipment).
5. Lingkungan.
6. Kekayaan alam.
7. Kerangka/Konstruksi mental
Secara garis besar organisasi mempunyai tiga unsur yaitu :
1. Manusia.
2. Kerjasama.
3. Tujuan bersama-sama.
1. Manusia.
2. Kerjasama.
3. Tujuan bersama-sama.
Dari ketiga unsur tersebut saling terkait dan mempunyai satu kesatuan.
dari berbagai macam teori organisasi yang di kemukakan oleh para ahli tidak ada
satu pun yang memiliki kebenaran mutlak. dan antara teori organisasi yang satu
dengan yang lain saling melengkapi.
Unsur-unsur Organisasi
Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut:
• Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama.
• Proses kerja sama sedikitnya antara dua orang
• Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing
• Ada tujuan tertentu
Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut:
• Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama.
• Proses kerja sama sedikitnya antara dua orang
• Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing
• Ada tujuan tertentu
Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah :
– Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.
– Harus ada orang-orang yang bekerja sama.
– Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas.
– Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.
– Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.
– Harus ada orang-orang yang bekerja sama.
– Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas.
– Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.


Komentar
Posting Komentar