Outline (Kerangka Karangan)
Dalam membuat
sebuah penulisan atau karangan pada umumnya kita memerlukan sebuah rencana atau
kerangka karangan. Kerangka karangan terbagi menjadi 2, yaitu: outline, dan
outline final. outline merupakan kerangka karangan yang belum selesai dibuat,
sedangkan outline final merupakan kerangka karangan yang sudah selesai dibuat
yang sudah tersusun secara lengkap. Kerangka karangan merupakan sebuah
blueprint / prototype dari sebuah karangan. Dalam tulisan kali ini saya akan
membahas tentang: pengertian outline, manfaat outline, syarat-syarat outline,
dan langkah-langkah menyusun outline.
Pengertian Outline
Pengertian
outline menurut bahasa adalah kerangka, garis besar, regangan, atau guratan.
Adapun definisi dari outline adalah
rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang
akan dibuat dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis,
terstruktur, logis, jelas, dan teratur.
Pengertian Karangan
Karangan
adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan
dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Karangan
terdiri dari 5 jenis yaitu: narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan
persuasi.
Pengertian Kerangka Karangan
Menurut
Nursito (2000:54), kerangka karangan adalah rencana kerja yang memuat
garis-garis besar atau susunan pokok pembicaraan sebuah karangan yang akan
ditulis. Adapun pengertian kerangka karangan menurut Soeparno (2004:38) ialah
kerangka tulis yang menggambarkan bagian-bagian atau butir-butir isi karangan
dalam tataan yang sistematis. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kerangka karangan
adalah sebuah rencana yang memuat garis-garis besar dari sebuah karangan atau
tulisan yang akan dibuat.
Manfaat Outline
·
Memudahkan penyusunan karangan secara teratur
sehingga karangan menjadi lebih sistematis dan terstruktur.
·
Memudahkan penulis dalam menguraikan masalah
dalam karangannya.
·
Membantu menyeleksi materi yang penting maupun
yang tidak penting.
·
Menghindari timbulnya pengulangan pembahasan
topik dalam sebuah karangan.
·
Memudahkan pencarian data atau fakta untuk
memperjelas atau membuktikan pendapatnya.
·
Dapat membantu mengumpulkan data dari
sumber-sumber yang diperlukan.
· Memperlihatkan bagian pokok karangan secara
menyeluruh supaya memberikan kemungkinan bagi perluasan bagian-bagian tersebut,
sehingga penulis dapat menciptakan suasana yang berbeda-beda.
Syarat-Syarat Membuat Outline
· Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas. Dalam
membuat sebuah outline penulis harus menentukan tujuan yang jelas, sehingga
maksud yang ingin disampaikan penulis jelas.
· Setiap unsur dalam kerangka hanya mengandung
satu gagasan. Dalam sebuah kerangka tidak boleh memiliki dua atau lebih gagasan
karena akan menimbulkan pengulangan pembahasan.
·
Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus
disusun secara logis, sehingga ide atau pikiran tersebut dapat tergambarkan
jelas.
·
Harus menggunakan symbol yang konsisten.
Langkah-Langkah Menyusun Outline (Kerangka Karangan)
1. Menyusun
semua ide pokok yang berhubungan dengan topik yang akan dibuat (Menentukan Tema
dan Judul). Dalam membuat sebuah outline, penulis harus mempersiapkan tema dan
judul untuk karangan yang akan dibuatnya.
2. Mencatat
semua ide pokok yang muncul dari data tertulis maupun dari data wawancara.
Sebelum melanjutkan membuat karangan penulis harus memiliki bahan (berupa
data-data) yang menjadi bekal dalam
melanjutkan menulis.
3. Menyusun
dan menyeleksi ulang terhadap ide yang tidak penting. Tidak semua bahan (data
atau ide) yang telah dikumpulkan dipakai dalam penulisan, penulis harus
menyeleksi bahan mana yang bisa digunakan dalam karangannya, agar tulisannya
tidak bias dan abstrak.
4. Membuat
kerangka karangan. Kerangka karangan menguraikan topic atau masalah menjadi
beberapa bahasan yang lebih fokus dan terstruktur. Kerangka ini merupakan
catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai
tahap yang sempurna.
5. Setelah
membuat kerangka karangan, langkah selanjutnya ialah mengembangkan kerangka
karangan menjadi sebuah karangan. Proses pengembangan karangan tergantung
kepada penguasaan materi sang penulis. Jika penulis memahami benar materi
dengan baik, maka penulis dapat mengembangkan kembali karangannya menjadi lebih
kreatif, sistematis, dan terarah.
Referensi
·
W.J.S Perwadarminta. Bahasa Indonesia untuk Karang Mengarang. cetakan ke-2 1979
·
Arifin.E.Zaenal dan S.Amran Tasai 2006. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta.
·
Departemen Pendidikan Nasional. 2011. Bahasa Indonesia Non Kependidikan.
Serang: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
· http://bowolegacysr1.blogspot.co.id/2014/12/outline-kerangka-karangan.html terakhir diakses tanggal 15 November 2015
pukul 13.06 WIB
·
www.slideshare.net/mutaqodaswaja/bab-tentang-kerangka-karangan terakhir diakses tanggal 15 November 2015
pukul 13.06 WIB
Komentar
Posting Komentar