Resensi Film Ex-Machina (2015)



Caleb, a 26 year old programmer at the world's largest internet company, wins a competition to spend a week at a private mountain retreat belonging to Nathan, the reclusive CEO of the company. But when Caleb arrives at the remote location he finds that he will have to participate in a strange and fascinating experiment in which he must interact with the world's first true artificial intelligence, housed in the body of a beautiful robot girl. Written by DNA FILMS

Caleb, seorang programmer berusia 26 tahun yang bekerja di perusahaan internet terbesar di dunia, memenangkan kompetisi untuk menghabiskan seminggu di rumah pegunungan pribadi milik Nathan, CEO introvert dari perusahaan tempat ia bekerja. Tapi ketika Caleb tiba di lokasi ia menemukan bahwa ia harus berpartisipasi dalam percobaan aneh dan menarik di mana ia harus berinteraksi dengan kecerdasan buatan yang benar pertama di dunia, bertempat di tubuh seorang gadis robot yang cantik.


            Setelah melihat film tersebut saya yang notabene adalah anak yang belajar di bidang teknologi, merasa sangat kagum dengan hasil akhir dari film tersebut karena artificial intelligence atau di Indonesia disebut dengan kecerdasan buatan pada film ini sangat menunjukkan kemajuan yang signifikan, hampir bisa dibilang sangat – sangat menyerupai manusia. Ava yaitu robot yang diperankan oleh Alicia Vikander merupakan robot yang kesekian kalinya dibuat oleh Nathan (Oscar Isaac), film ini menceritakan tidak hanya perjuangan Ava yang ingin mencari tahu dunia yang selama ini belum pernah dilihatnya juga kisah Caleb (Domhnall Gleeson) yang perlahan mulai jatuh hati terhadap Ava. Film ini meraih 2 nominasi oscar dan memenangkan salah satunya yaitu Best Achievement in Visual Effects.

Komentar

Postingan Populer